Ada sebuah mitos yang beredar di kalangan masyarakat, terutama di beberapa komunitas Muslim, bahwa perempuan yang sedang haid tidak diperbolehkan untuk keramas.

Alasannya adalah karena dikhawatirkan rambut yang terlepas saat keramas tidak akan ikut tercuci bersih ketika mandi wajib atau bersuci setelah masa haid berakhir. Mitos ini menimbulkan kebingungan bagi sebagian wanita Muslim mengenai kebolehan keramas selama masa haid.

Namun, apakah benar menurut ajaran Islam bahwa wanita tidak boleh mencuci rambut selama haid? Dan apakah filosofi bersuci dalam Islam memang mengharuskan mencuci seluruh bagian tubuh, termasuk rambut, selama haid berlangsung?

Untuk menjawabnya, mari kita simak penjelasan berdasarkan ajaran Islam dan pandangan para ulama.

Filosofi Bersuci dalam Islam

Filosofi Bersuci Setelah Haid dalam Islam
Ilustrasi dari Freepik

Dalam Islam, bersuci atau thaharah adalah salah satu hal yang sangat penting sebagai bagian dari kebersihan diri, terutama terkait ibadah seperti sholat.

Ketika seorang wanita selesai dari masa haid, ia diwajibkan untuk mandi wajib (ghusl) agar dapat kembali melaksanakan ibadah seperti sholat dan puasa.

Mandi wajib ini melibatkan seluruh bagian tubuh, termasuk rambut, yang harus dibasuh hingga benar-benar bersih.

Namun, anggapan bahwa wanita yang sedang haid tidak boleh mencuci rambut karena khawatir rambut yang terlepas tidak akan ikut tersucikan saat mandi wajib adalah pemahaman yang keliru.

Dalam mandi wajib, yang diutamakan adalah membersihkan seluruh tubuh dengan air, termasuk rambut, dengan cara yang wajar dan praktis. R

ambut yang terlepas selama haid tidak perlu dikhawatirkan, karena yang diharuskan saat mandi wajib adalah membasahi seluruh rambut yang ada di kepala, bukan mengumpulkan rambut yang mungkin terlepas selama masa haid.

Baca Juga:  Pahala Terus Mengalir! Ini Keutamaan Wakaf Bagi Seorang Muslim

Islam mengajarkan bahwa kebersihan merupakan bagian dari iman, dan bersuci dalam hal ini lebih menekankan pada proses membersihkan tubuh dengan air secara menyeluruh setelah haid selesai, bukan melarang pembersihan atau keramas selama haid.

Pandangan Umum dalam Islam

Islam sangat menekankan pentingnya kebersihan diri. Tidak ada dalil khusus dalam Al-Qur’an atau hadits yang melarang wanita untuk keramas saat haid.

Bahkan, membersihkan diri secara teratur selama haid, termasuk keramas, merupakan bagian dari menjaga kebersihan yang dianjurkan dalam Islam.

Hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW membolehkan wanita haid melakukan berbagai aktivitas keseharian, kecuali hal-hal yang berhubungan dengan ibadah seperti sholat dan puasa.

Dalam pandangan ulama, tidak ada larangan untuk mencuci rambut saat haid, dan hal ini sepenuhnya diperbolehkan selama proses mandi wajib dilakukan dengan benar setelah haid selesai. Mandi wajib dilakukan dengan membasuh seluruh tubuh, termasuk rambut, sehingga rambut yang mungkin terlepas sebelumnya tidak akan mempengaruhi kesucian setelah mandi wajib.

Manfaat Keramas Saat Haid

Selain diperbolehkan dalam Islam, keramas saat haid juga memiliki manfaat kesehatan. Pada masa haid, hormon wanita mengalami perubahan yang bisa membuat kulit kepala menjadi lebih berminyak dan rambut terasa lepek.

Keramas dapat membantu menghilangkan minyak berlebih, membersihkan kotoran, serta memberikan rasa segar dan nyaman. Dengan begitu, wanita dapat menjalani masa haid dengan lebih baik, tanpa perlu khawatir mengenai mitos yang tidak berdasar.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, mitos bahwa wanita yang sedang haid tidak boleh keramas karena takut rambut terlepas dan tidak ikut tersucikan saat mandi wajib adalah tidak benar.

Dalam Islam, keramas saat haid tidak hanya diperbolehkan, tetapi juga dianjurkan sebagai bagian dari menjaga kebersihan diri. Yang penting adalah memastikan bahwa seluruh tubuh, termasuk rambut, dibasuh dengan air secara menyeluruh saat mandi wajib setelah haid berakhir.

Baca Juga:  Doa Setelah Shalat Fardu, Mari Tingkatkan Kualitas Ibadah

Oleh karena itu, wanita yang sedang haid dapat dengan tenang melakukan keramas dan menjaga kebersihan tanpa perlu khawatir mengenai mitos tersebut. Kebersihan adalah bagian dari iman, dan Islam adalah agama yang memudahkan, bukan menyulitkan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *